ayangnya, penggalian untuk sementara dihentikan dan dilanjutkan tahun depan. Selain itu, pada tingkat nasional, candi di Negeri Baru adalah yang paling istimewa di Kalimantan. Penggalian candi di Desa Negeri Baru, Kecamatan benua Kayong Kabupaten Ketapang selama ini menjadi perhatian public. Selama proses penggalian dilakukan, lokasi yang tak jauh dari Astana Pangeran Iranata pun menjadi ramai dikunjungi.
setelah ditemukan tiga struktur candi, dan pusat candi (sumuran) candi, penggalian tim arkeologi ini untuk sementara terhenti. “Saya dengar baru dilanjutkan lagi pada bulan Februari,” kata Ujang Yandi, warga Desa Negeri Baru, Kecamatan Benua Kayong. Penggalian tumpukan bata merah yang terpendam di Desa Negeri Baru memang dihentikan. Penghentian tim arkeologi tersebut semata-mata karena terbatasnya anggaran.
Menurut Yudo Sudarto SP, M.Si, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata Pemuda dan Olahraga kabupaten Ketapang, penggalian akan dilanjutkan pada tahun mendatang (2011). Walaupun penggalian masih setengah jalan, namun informasi yang sudah terkumpul memberikan deskripsi membanggakan bagi sejarah di Kalimantan Barat. Nama Candi Tanjungpura kini sudah sudah tercatat di tingkat nasional.
ama Tanjungpura ini, diambil sebagai sebagai deskripsi kerajaan tertua di Kalimantan. Bagi Yudo Sudarto, jika selama keberadaan candi di Negeri Baru, Kecamatan Benua Kayong sebatas dugaan. Penggalian itu membuktikan tiga struktur candi sudah ditemukan, maka mencatat ada lima candi di Kalimantan. “Yang pasti ada dua lokasi candi itu adalah di Amuntai dan Ketapang, ini membanggakan bagi Kalimantan,” kata Sudarto. Dari proses penggalian candi yang berukuran 5,4 X 5,4 Meter, dengan ukuran bata merah berukuran 32 - 36 Cm, ketebalan bata 4-6 Cm dengan lebar 13-17 Cm.sudah dipastikan ada tiga struktur candi. Induk candi juga ditemukan . Karena itu diperkirakan susunan candi itu tidak hanya tiga bisa lebih daripada itu. Bata merah hanya digunakan pada bagian pinggirnya. itu, selain struktur tiga bangunan candi, sumuran candi dan sejumlah temuan lainnya.
Selain itu juga sudah ditemukan parit kuno. Arca sebagai bagian terpenting dari candi itu memang tak ditemukan. Darto menuturkan, kuat dugaan pernah dilakukan penggalian pada zaman Belanda. Pasalnya, dari pengalaman yang ada dalam penggalian arkelogi, justru sebagian informasi mengenai barang purbakala ada di Belanda. Kotak tersebut berisikan beberapa jenis benda seperti benih padi serta logam perak ataupun perunggu. “Perpih ini diibaratkan semacam kotak hitam dalam pesawat,” ujar Darto lagi. Biasanya pada perepih atau kotak kotak bisa berisikan tulisan mantra mantra. Sedangkan peripih dipersembahkan untuk dewa dewa pemujaan.Diatas sumuran juga seharusnya kering.
”Candi yang diketemukan di Desa Negeri Baru yang dulunya terkenal dengan Banua Lama ini berasal dari abad ke 14 dan ke 15.Bentuknya menyerupai Candi dari era kerajaan Jawa Timur yang kemungkinan zaman Hindu,” ujar Bagus Putu didampingi Bambang Sakti Wikuatmojo, tim arkelogi Balai Kajian Sejarah dan Arkelogi Banjarmasin.
Penemuan candi ini, maka deretan sejarah Ketapang bertambah. Pasalnya, selain Kramat Tujuh yang bertahun 1363 Saka (1441 Masehi), sedangkan Keramat Sembilan tahun 1345 Saka atau 1423 Maseh dan 1411 Masehi, adalah sisa merupakan perabadan muslim. Maka penemuan candi ini menambah sebuah catatan sejarah yang penting untuk dunia pendidikan dan kebudayaan. arena itulah, selain rencana melanjutkan penggalian pada tahun mendatang, Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga ini, menegaskan perlunya dukungan semua pihak. Baik pemahaman Cagar Budaya perlu disosialisasikan kepada masyarakat. Maka, perlu juga dukungan ke pemerintah dan dunia untuk pemugaran candi.
“Mudah-mudahan badan dunia seperti Uniceff bisa membantu untuk rekonstruksi candi tersebut,” tuntasnya.(ndi)
0 komentar:
Posting Komentar