Entri Populer

"Eksperimen Rahasia" Charles Darwin

Written By Unknown on Sabtu, 04 Desember 2010 | 00.40

Sebuah pulau yang kesepian di tengah Atlantik Selatan menjadi penjaga setia dari rahasia besar Charles Darwin. Dua ratus tahun lalu Ascencsion adalah gunung berapi yang tandus. Tetapi sekarang, puncaknya diselimuti oleh hutan awan tropis.

Rupanya yang terjadi di selang waktu itu adalah Kew Gardens (taman botani kerajaan Inggris) dan Angkatan Laut Inggris bekerja sama membangun sebuah ekosistem buatan. Istimewanya, meski buatan, tetapi ekosistem itu benar-benar berfungsi dengan semestinya.

Eksperimen raksasa ini bisa menjadi kunci menuju koloni masa depan di Planet Mars.

Meski demikian, Ascension tetap saja sebuah pulau tropis kecil yang tidak mudah ditemukan. Pulau yang benar-benar terpencil, terletak 1600 kilo meter (km) dari Pantai Afrika dan 2250 km dari Amerika Selatan.

Menurut para geolog pulau terpencil itu sepenuhnya tergantung pada 'mid-Atlantik ridge', yakni rantai pegunungan berapi di bawah laut yang terbentuk ketika samudra itu terpisah.

Pulau Ascension adalah salah satu dari sejumlah pulau vulkanik di Atlantik Selatan. Ascension menempati sebuah 'hot spot' di punggung pegunungan itu, pulau itu merupakan gunung api aktif.

Sejuta tahun lalu, magma cair meledak membuncah di atas lautan itu. Sebuah pulau pun terbentuk, Ascension.

Tetapi mari sedikit kembali ke tahun 1836 ketika Charles Darwin muda di akhir ekspedisinya selama lima tahun datang ke pulau itu untuk menjelajahi dunia baru dan pergi ke tempat yang belum pernah dikunjungi oleh seorang naturalis pun.

Setelah melakukan penelitian di sebuah pulau vulkanis lain, St Helena, Darwin menumpang Kapal HMS Beagle dan mendarat di Ascension. Saat itu dia tidak berharap banyak di Ascension.

"Kami tahu kami tinggal di atas sebuah batu, tetapi orang-orang yang menyedihkan di Ascension itu tinggal di atas abu," kelakar warga St Helena sebelum Darwin meninggalkan pulau itu.

Sebaliknya, datang ke Ascension memberikan sesuatu yang baru dalam petualangan Darwin.

"Saat di Ascension datang surat dari mentor-nya di Cambridge, John Henslow," papar Professor David Catling dari University Of Washington, Seattle, Amerika Serikat, yang sedang mengumpulkan kembali catatan-catatan perjalanan Darwin.

"Petualangan yang menghasilkan banyak penemuan dari Darwin telah menimbulkan sensasi besar di London," papar Cattling.

"Henslow meyakinkannya bahwa ketika ia kembali kelak, ia akan ditempatkan di antara tokoh-tokoh penting ilmu pengetahuan," ujar Cattling lagi.

Mendengar kabar fantastis itu Darwin terus dibuai oleh ekstasi.
Di mana-mana terlihat puncak-puncak merah vulkanis dan lahar yang meletup-letup menandakan kekuatan yang dasyat telah menempa pulau itu.

Menurut Professor Cattling, di tengah keporak-porandaan alam itu Darwin mulai merintis sebuah rencana.

Dari abu-abu gunung berapi itu ia bisa menciptakan sebuah oasis hijau, sebuah "Inggris Mini'.

Pulau Eden
Sahabat karib Darwin, Joseph Hooker adalah seorang pakar botani dan petualang.

Hanya beberapa tahun setelah Darwin kembali, Hooker sedang dalam petualangannya sendiri, sebuah ambisi besar mengelilingi Antartika menggunakan Kapal HMS Erebus and Terror.

Diilhami oleh perjalanan Darwin, Hooker pun menyempatkan mampir di Ascension dalam perjalanan pulangnya di 1843.

Ascension letaknya strategis sebagai pangkalan angkatan laut Inggris. Tugas pangkalan itu mengawasi Napoleon yang sedang diasingkan di St Helena.

Permasalahan bagi penjelajahan lanjutan ketika itu adalah persediaan air bersih.

Ascension adalah sebuah pulau gersang yang diterpa angin kering dari selatan Afrika. Minimnya pepohonan baik pada kedatangan Darwin maupun ketika masa Hooker, membuat hujan kecil yang jatuh dengan cepat menguap.

Belajar dari Darwin, pada 1847 Hooker menyarankan angkatan laut untuk mengkaji sebuah rencana yang sedikit rumit. Dengan bantuan Kew Gardens, tempat ayah Hooker menjabat sebagai direkturnya, berbagai macam pohon pun di kirim ke Ascension.

Gagasan itu pun luar biasa sederhana. Pepohonan lebih mudah menangkap lebih banyak hujan, mengurangi penguapan, dan menciptakan lebih banyak tanah lempung. Tanah berabu pun akan menjadi sebuah taman.

Dimulai dari tahun 1850 dan terus berlanjut selama bertahun-tahun, kapal-kapal pun mulai berdatangan membawa berbagai tanaman dari taman-taman hayati di Eropa, Afrika Selatan, dan Argentina.

Tidak lama kemudian pada puncak setinggi 859 meter, yang tertinggi di Ascension, perubahan besar pun berlangsung.

Pada akhir 1870-an Eukaliptus, Pinus Pulau Norfolk, Bambu, dan Pohon Pisang mulai bertumbuh lebat.

Sementara di Inggris, Charles Darwin dan teori evolusinya sedang menggerogoti kisah-kisah Taman Eden a la kitab suci.Jauh di sebuah lembah, sebuah pulau Eden sedang diciptakan.

Kehidupan di Mars
Tetapi, bisakah kemudian taman rahasia Darwin itu punya konsekuensi di masa depan.

"Saya ingat, saya berpikir ini sesuatu yang aneh," kenang Dr Dave Wilkinson, seorang ekologis di Liverpool John Moores University, ketika mengunjungi Ascension pada 2003.

Ia sedang menulis tentang 'ekosistem aneh' di Ascension itu.

"Ada banyak tumbuhan yang seharusnya tidak bisa bersama di alam, justru tumbuh bersama. Barulah sayat tahu tentang Darwin, Hooker, dan segala yang telah terjadi," Wilkinson terpesona.

Wilkinson menggambarkan vegetasi 'Green Mountain', demikian puncak tertinggi Ascension dinamakan kini, sebagai 'hutan awan'.

Pepohonan di sana diselimuti oleh kabut dari laut, menciptakan sebuah oase di tengah kegersangan yang lembab.

Akan tetapi hutan itu berbeda, segalanya hasil kreasi manusia.

Sebuah ekosistem normalnya tercipta selama jutaan tahun melalui proses co-evolusi yang lambat. Sebaliknya Ascension. Hutan awan itu di dikembangkan oleh angkatan laut Inggris hanya dalam beberapa dekade.

"Ini sangat menakjubkan," tegas Wilkinson.

"Kita bisa membuat sebuah ekosistem yang benar-benar berfungsi melalui serangkaian kebetulan atau 'trial and error," ujar Wilkinson.

Hasilnya, apa yang Darwin, Hooker, dan angkatan laut Inggris kerjakan adalah percobaan pertama di dunia dalam bidang 'terra-forming'.

Mereka menciptakan ekosistem yang bisa bertahan dan bereproduksi secara mandiri agar Ascension layak didiami.

Menurut Wilkinson prinsip-prinsip dari percobaan itu bisa diterapkan dalam mengkaji koloni masa depan di Mars.Dengan kata lain bagaimana menciptakan sebuah lingkungan dengan usaha manusia.

Cara terbaik untuk mengusahakan kehiduapan adalah dengan membantunya 'menemukan jalannya sendiri".

Sayangnya saat ini, para pakar belum awas dengan yang terjadi di Pulau Ascension.

"Ini kesia-siaan yang mengerikan karena tidak seorang pun mempelajarinya," keluh Wilkinson.

Tampaknya, rahasia Pulau Ascension masih akan awet dalam beberapa tahun ke depan.

sumber : http://budayaindonesia.pekeng.com
00.40 | 0 komentar | Read More

Oo, Kamu Ketahuan...

Written By Unknown on Selasa, 30 November 2010 | 17.49



LELAKI itu datang lima menit setelah pertandingan dimulai. Di lapangan, petenis putri dari Slovakia, Daniela Hantuchova, bertanding melawan Yanina Wickmayer asal Belgia. Commonwealth Bank Tournament of Champions di Nusa Dua, Bali, memasuki babak perempat final pada Jumat dua pekan lalu itu.

Ia duduk di stand B, di baris keempat dari bawah, kursi nomor empat. Rambut palsu sang lelaki terlihat aneh, menumpang begitu saja di kepalanya. Belahan tengahnya tebal. Meski mengenakan kacamata, penampilannya menarik perhatian seorang petugas penunjuk tempat duduk di pintu 6 turnamen tenis berhadiah total US$ 600 ribu itu.

Petugas itu melihat sang pria mirip betul dengan Gayus Halomoan Tambunan. Pegawai golongan IIIa Direktorat Pajak itu sangat populer sepanjang tahun ini. Diduga kuat memainkan kasus-kasus pajak, ia memiliki rekening berisi ratusan miliar rupiah. Ia pun didakwa melakukan korupsi, menyuap aparat, dan memberikan keterangan palsu. Persidangannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pun hampir selalu ditayangkan langsung di televisi. Oo, kamu ketahuan..., petugas lapangan mengenali garis wajahnya.

Si Rambut Palsu tampak sangat menikmati pertandingan. Beberapa kali dia bertepuk tangan atau memotret dengan kamera telepon selulernya. "Tapi ia tak nyaman dengan rambut palsunya, yang sering menutup dahinya," kata petugas yang menolak disebutkan namanya, kepada Tempo. "Dia berulang kali membetulkan rambut palsunya dan mengusap mata."

Di tengah pertandingan, ia meninggalkan tempat duduknya sekitar sepuluh menit. "Saya sempat berpapasan dengannya di lorong," kata petugas lapangan yang lain. "Dia sempat tertahan di pintu 5."

Di sudut lain, pewarta foto harian Kompas, Agus Susanto, mendapat informasi dari salah satu penjaga tiket tentang adanya seseorang mirip Gayus. Sambil tetap memotret pertandingan, ia berusaha mencari lelaki mirip Gayus di antara penonton. "Akhirnya ketemu. Saya foto, ada 113 frame foto dia," katanya, yang menggunakan lensa panjang 300 milimeter.

Pewarta foto harian berbahasa Inggris, Jakarta Globe, memperoleh informasi sama. Ia tersentak ketika berserobok mata dengan lelaki itu. Gayus bukan orang asing bagi sang fotografer. Ia temannya di SMA 13 Jakarta Utara, tiga belas tahun lalu. Tak mau kehilangan momen, lensa kamera pun dibidikkan ke lelaki itu.

Keesokan harinya, foto lelaki mirip Gayus di baris penonton sedang bersedekap dimuat di Jakarta Globe. Setelah itu, dua hari berturut-turut keluar di harian Kompas. Sayangnya, sang juru foto bekas teman SMA Gayus ini menolak berkomentar.

Tempo membandingkan foto-foto Gayus sebelum 5 November dengan foto di Bali. Dengan membuang rambut palsunya, hampir semua titik wajah Gayus identik dengan pria di Bali. Bedanya, gigi tengah Gayus berongga cukup lebar. Si pria rambut palsu gigi tengahnya rapi. Tapi, eureka, gigi Gayus kini memang sudah rapi, seperti terlihat pada foto sidang pada Rabu pekan lalu. Artinya, pria di Bali itu dipastikan Gayus.

Gayus, yang ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu pekan lalu, membantah pergi ke Bali. "Ke Thailand," jawabnya sambil tertawa, ketika ditanya soal perjalanannya akhir pekan lalu.

Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia gaduh setelah foto lelaki mirip Gayus terbit di harian Jakarta Globe. Sekitar pukul 16.00, puluhan anggota satuan Profesi dan Pengamanan sudah memenuhi rumah tahanan Markas Komando Brimob di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Menurut Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane, dari informasi yang dia dapatkan, para petinggi polisi panik karena kehilangan kontak dengan Gayus. Tiga polisi yang disebutkan bertugas mengawal Gayus juga tidak bisa dihubungi. "Telepon seluler mereka mati," katanya

17.49 | 0 komentar | Read More

5 tips trik sederhana mengurangi panas laptop anda

Cara Mudah Mengatasi Laptop Panas

Cara Mudah Mengatasi Laptop Panas. Menurut Anda, bagaimana sih cara mengatasi panas pada laptop? Apakah cukup dengan memakai cooling pad saja? Ternyata masih banyak lagi cara yang lebih efektif! Apa saja tips jitu untuk mengatasi panas pada laptop kesayangan Anda?

1. Gunakan cooling pad
cara ini paling umum, tp pemakaian cooling pad kurang berpengaruh. cooling pad yg paling murah paling hanya menurunkan temperatur cpu 1-5C

2. Bersihkan kipas heatsink notebook dari debu
biasanya klo laptop udh lama dipake, maka debu akan numpuk di kipas & heatsink. debu akan menghalangi hembusan udara panas keluar, jadi cpu ente akan spt di gurun pasir. hehe ..

3 Ganti thermal paste CPU
stelah bersihkan heatsink dari debu, jangan lupa ganti thermal paste. Thermal paste tidak berfungsi untuk mendinginkan cpu secara aktif, melainkan membuat transfer panas dari CPU ke heatsink menjadi lebih bagus. klo ente ganti thermal paste tp heatsink berdebu atau kipas tidak berjalan normal, gak bakal efek.

4. Suhu Ruangan
suhu ruangan sangat berpengaruh thd panas laptop. Bagusnya sih nyalain laptop di tengah antartica kali ya..wkwkwk. Nah, karena ane pake laptop di ruangan non-AC, jadi ane ga bisa terlalu banyak berharap dari sini.

5. Undervolting
Nah, cara yg ini langsung mengurangi panas di CPU sndiri dengan menggunakan s/w dengan total biaya 0, Hasilnya bisa mengalahkan smua point di atas huehehehe

Apa sih Undervolt itu?? undervolting adalah proses mengurangi voltase berlebih ke CPU dengan menggunakan software. Undervolting tidak mempengaruhi performance sama skali. yang mempengaruhi performance adalah overclock dan underclock. Undervolting tidak sama dengan underclocking zzz

Tidak semua prosesor sama, tiap model prosesor memiliki toleransi voltase yang berbeda. Tapi daripada repot2 menyetel voltase stabil terendah ke tiap chip, Intel memakai voltase standard yang stabil (dan tinggi) ke setiap chip.

Masalahnya adalah voltase standard pabrikan sangat tinggi
(otomatis menambah tinggi temperatur cpu). Undervolting mencoba menyetel ke voltase stabil yang paling rendah

Proses undervolting memang memakan waktu, karena kita harus mencari voltase stabil terendah untuk tiap2 multiplier di CPU. Multiplier berhubungan dengan teknologi speedstep, daripada cpu bekerja full power tiap saat, multiplier digunakan untuk mengatur clock cpu secara dinamik (tanda multiplier: 6x, 7x, 8x dst). Tp klo udh dpt voltase stabilnya.

Yang terakhir, gunakan tools HWMonitor untuk memonitor tegangan dan suhu laptop. Anda bisa Semoga bemanfaat.

sumber : http://gratisanlounge.blogspot.com/2010/11/5-tips-trik-sederhana-mengurangi-panas.html
17.29 | 0 komentar | Read More

5 langkah gratis download cepat rapidshare no limit seperti premium

  1. masuk ke website http://sinesperas.net/
  2. copy paste link yang mau di download ke kolom yang tersedia
  3. klik tombol transferir archivo tunggu 10 detik
  4. setelah 10 detik, klik kembali tombol transferir archivo
  5. tunggu beberapa saat sampai muncul link baru yang bisa langsung anda download
  6. selamat menikmati gratis download cepat rapidshare no limit seperti premium
17.26 | 0 komentar | Read More

14 tips trik menjaga account facebook dan twitter anda

Sebulan terakhir, peningkatan pencurian informasi pribadi naik hingga 80 persen.
Belakangan ini perampasan user name dan password akun email, situs jejaring sosial dan media sosial lainnya lewat cara penipuan (phising) kian marak. Bahkan menurut data Symantec Spam & Phising Report November 2010, kejahatan phising naik 80 persen dibanding bulan sebelumnya.
Umumnya, pelaku menyebarkan link yang dibuat sedemikian rupa sehingga tidak mencurigakan bagi penerimanya di berbagai jejaring atau media sosial. Jika korban mengklik link tersebut, maka pelaku dapat dengan mudah mencuri data-data pribadi korban, termasuk user name dan password.
Berikut ini beberapa tips yang disarankan oleh Symantec, untuk menghindari agar akun Twitter, Facebook, atau email Anda tidak diserobot oleh orang lain yang tidak berkepentingan.
Yang sebaiknya dilakukan:
- Berhenti berlangganan dari milis jika Anda tidak ingin menerima pesan lagi dari milis tersebut.
- Ketika mendaftar untuk menerima email, periksa juga item-item tambahan apa saja yang Anda inginkan bersamaan dengan email yang dikirimkan.
- Seleksi secara ketat situs-situs mana saja yang pantas Anda beritahukan alamat email Anda.
- Hindari mengabarkan alamat email Anda di dunia maya. Pertimbangkan pilihan alternatif- misalnya, gunakan alamat email yang berbeda saat mendaftar pada milis tertentu, gunakan beberapa alamat email untuk berbagai tujuan berbeda, atau buat akun email sekali pakai.
- Ikuti petunjuk yang disediakan oleh administrator, laporkan spam jika ada opsi untuk melakukannya.
- Hapus semua spam.
- Hindari mengklik pada link mencurigakan dalam email atau pesan IM, karena bisa saja akan menghubungkan ke situs palsu. Ketik manual alamat situs langsung pada kolomnya di browser lebih aman dibanding percaya pada link dalam pesan.
- Pastikan bahwa sistem operasi selalu dimutakhirkan dengan update terbaru, dan gunakan software keamanan yang mumpuni.
Yang sebaiknya tidak Dilakukan:
- Membuka lampiran dari email yang tidak dikenal. Lampiran ini dapat menginfeksi komputer Anda.
- Membalas spam. Biasanya alamat emailnya dipalsukan, dan membalas email spam akan menghasilkan spam-spam lain.
- Mengisi formulir dalam pesan yang meminta informasi pribadi atau keuangan atau kata sandi (password). Perusahaan bonafid tidak mungkin meminta informasi pribadi pelanggan lewat email. Jika ragu, hubungi perusahaan yang bersangkutan lewat mekanisme lain seperti menghubungi layanan kontak pelanggan.
- Membuka pesan spam.
- Membeli produk atau jasa dari pesan spam.
- Meneruskan peringatan virus apapun yang anda terima melalui email. Bisa jadi ini adalah berita bohong (hoax)
17.25 | 0 komentar | Read More

Bos Judi Las Vegas Menang di Indonesia

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengusaha Indonesia gagal mendapatkan merek Caesars Palace yang lebih dulu dimiliki rumah judi di Las Vegas, AS. Majelis hakim kasasi yang terdiri dari Harifin Tumpa sebagai Ketua serta Mieke Komar dan I Made Tara masing-sebagai anggota menolak permohonan kasasi yang diajukan oleh salah seorang pengusaha Bandung, Tjo Sumarno, yang memakai nama tersebut.

Atas keluarnya putusan tersebut, sengketa merek Caesars Palace kembali pada putusan Pengadilan Niaga sebelumnya. Kala itu, Majelis Hakim Pengadilan Niaga yang diketuai Tjokorda Rai Suamba pada 11 Agustus lalu mengabulkan gugatan Caesars World untuk membatalkan pendaftaran merek Caesars Palace milik Tjo Sumarno.

Pengadilan menilai, pendaftaran merek Caesars Palace oleh Tjo Sumarno telah terbukti dilandasi iktikad yang tidak baik. Merek Caesars Palace milik Tjo Sumarno memiliki persamaan pada pokoknya dengan merek Caesars Palace milik Caesar World atau lebih dikenal publik sebagai kawasan judi di Las Vegas. Dengan demikian, hal itu dapat menyesatkan konsumen dan juga diklasifikasikan sebagai penjiplakan.

Terkait putusan ini, Ali Imron selaku kuasa hukum Caesars World belum dapat memberikan komentarnya. Ia mengaku belum mengetahui secara pasti putusan tersebut. "Kalau memang putusan ditolak kasasi, tentu kami senang," ujar Ali saat dihubungi oleh wartawan melalui telepon, Selasa (30/11/2010).

Kasus ini berawal ketika Caesars World mendaftarkan merek Caesars Palace ke Ditjen HKI pada 30 Desember 2009. Pada saat itulah mereka mengetahui sudah ada merek dengan nama serupa yang terdaftar. Dengan nomor registrasi No.IDM000040133 tertanggal 25 Mei 2005, merek Caesar's Palace milik Tjo terdaftar untuk melindungi merek buat jenis produk dalam kelas 41,yakni jasa hiburan diskotek dan klub malam.

Masalahnya, Ali bilang, merek Caesar's Palace milik Tjo mempunyai persamaan pada pokok dengan merek Caesars Palace milik Caesars World. "Itu dapat dilihat dari kata, bunyi, dan ucapannya yang serupa," katanya. Karena itu, Caesars World menuding merek milik Tjo hanya jiplakan belaka sehingga sepatutnya dikualifikasikan sebagai pendaftar yang beriktikad tidak baik. Tujuannya, menurut Ali, adalah mendompleng ketenaran untuk mengambil keuntungan.

Caesars World mengklaim, Caesars Palace adalah merek yang terkenal. Berdiri sejak 1962, Caesars Palace merupakan hotel dan kasino terbesar dan termewah di Las Vegas. Caesars World mengaku telah susah payah dengan biaya besar melakukan promosi dalam memperkenalkan merek mereka di seluruh dunia selama bertahun-tahun.

Buktinya, Caesars World telah mendaftarkan merek tersebut di berbagai negara. Sebut saja, mereka mendaftar di Kanada pada tahun 1969, Amerika Serikat tahun 1971, Australia tahun 1979, Hongkong tahun 1992, Filipina tahun 1998, Singapura tahun 2004, Uni Eropa tahun 2005, Inggris tahun 2006, dan Thailand tahun 2006.

Di Indonesia, Caesars World telah berusaha mengajukan permintaan pendaftaran merek Caesars Palace dengan No Agenda J00.2009.042626 tertanggal 30 Desember 2009. Namun, pendaftaran itu terhalang merek milik Tjo.

Itu sebabnya, Caesars World meminta majelis hakim untuk menetapkan merek Caesars Palace sebagai milik mereka. Selain itu, hakim juga diminta membatalkan secara hukum pendaftaran merek Caesar's Palace milik Tjo.

Sementara itu, Tjo berkilah bahwa pendaftaran merek Caesar's Palace miliknya telah sesuai prosedur. Buktinya, Tjo mendapatkan sertifikat izin dari Ditjen HKI dengan No.373554 tertanggal 22 Juni 1995. Kemudian, izin itu diperpanjang lagi oleh Ditjen HKI dengan No. IDM000040133 tertanggal 25 Mei 2005, dengan masa berlaku perpanjangan dalam jangka waktu 10 tahun. Tak hanya itu, usaha diskotik Caesars Palace Bandung miliknya yang terletak di Jalan Braga, Bandung, sudah beroperasi sejak 1995.

tribunnews.com
Sumber :
Editor: Tri Wahono
16.49 | 0 komentar | Read More

"Jadi Lucu Saja SBY Bicara Monarki"

(Foto: Abror Rizki/Setneg)

JAKARTA- Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang RUU Keistimewaan Yogyakarta menuai banyak kritik. Sejatinya masih banyak hal lain yang mendesak dilakukan ketimbang berwacana mengenai kedudukan Sultan di DIY.

“Sama sekali tidak penting bicarakan masalah monarki di Yogyakarta. Jadi lucu saja, SBY ngomong seperti itu,” ujar pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Profesor Ibramsjah kepada okezone di Jakarta, Selasa (30/11/2010).

Bagi Ibramsjah, persoalan mendesak seperti kasus Gayus H Tambunan, skandal penjualan saham PT Krakatau Steel, serta penanganan bencana di Tanah Air lebih penting untuk disikapi ketimbang berpolemik mengenai RUU Keistimewaan Yogyakarta.

“Saya ketawa saja mengapa Presiden bicara monarki di Yogya. Sultan bukan Raja Yogya tapi gubernur. Kenapa Presiden iseng banget,” tanyanya.

Pendapat berbeda disampaikan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok. Menurut dia, tidak ada yang salah dari perhatian Presiden terhadap RUU Keistimewaan Yogyakarta.

“UU sama kasus Gayus kan beda, UU yang ngerjain siapa, kasus Gayus siapa. Jadi Presiden sudah pada track yang benar,” ungkapnya.

RUU Keistimewaan Yogyakarta, menurut Mubarok, mendesak segera dirampungkan mengingat masa jabatan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X akan segera berakhir. Di sisi lain, Sultan tidak memiliki putra sebagai penerus.

“Sekarang era transisi, karena Sri Sultan tidak punya anak laki-laki. Jadi ke depannya harus ada aturan. Seandainya ada (anak laki-laki) nggak perlu UU itu. UU jangan dibuat dadakan, bangsa yang besar membuat undang-undang untuk kepentingan panjang, jangan entar saja. Kita ini terbiasa berpikir improvisasi sehingga tidak punya grand design,” tandasnya.(ful)

sumber : http://news.okezone.com/read/2010/11/30/337/398457/jadi-lucu-saja-sby-bicara-monarki

12.37 | 0 komentar | Read More

5 Langkah Menikmati Sayuran Mentah

KOMPAS.com — Anda ingin menjadi raw foodist, tetapi termasuk orang yang kurang atau sama sekali tak menyukai sayur? Jangan mundur teratur dulu. Antipati Anda terhadap sayur, apalagi yang mentah, dapat diantisipasi dengan langkah-langkah berikut ini.

1. Ubah pola pikir
Jika Anda mengasosiasikan sayur dengan rasa tidak enak di lidah, apa pun cara yang dilakukan, Anda tetap tidak akan bisa menikmatinya. Ubahlah pandangan tersebut, dan rasakan bedanya.

2. Coba latih kepekaan lidah
Selama bertahun-tahun penyedap rasa, pemanis buatan, dan zat makanan artifisial lainnya tanpa disadari telah menumpulkan indera pengecap. Itulah sebabnya kita harus mengurangi makanan yang mengandung bahan tersebut dari diet sehari-hari. Dengan demikian rasa sayur dan buah mentah akan lebih dapat diterima lidah Anda.

3. Mulai pelan-pelan
Tidak perlu mengubah pola makan secara drastis. Masukkan sayur, buah, dan kacang mentah dalam menu harian. Misalnya, dengan menaburkannya di makanan. Coba nikmati salad dengan mayonaise dressing dulu. Jika terbiasa, ganti ke raw dressing atau tanpa dressing sama sekali.

4. Hiasi piring dengan menu "pelangi"
Seperti pelangi, sayuran pun berwarna-warni. Tiap warna mewakili vitamin, mineral, dan rasa yang berbeda-beda. Masukkan sayur dan buah yang belum pernah dicoba ke dalam "pelangi" Anda. Isi piring yang terlihat cantik pasti menambah selera Anda.

5. Kreasikan sayur-sayuran menjadi jus, sup, atau saus
Be creative! Jika pada awalnya Anda masih sulit mengunyah sayur-sayuran mentah dalam bentuk asli, ubah saja menjadi jus, sup, atau saus. Inspirasinya bisa Anda dapatkan dari buku resep raw food atau berbagai situs raw food di internet.

(Theresia Widiningtyas)




Editor: Dini

Sumber: Majalah MORE Indonesia | Kompas.com
12.27 | 0 komentar | Read More

Tangkal Kanker dengan Sayuran Mentah

Beruntunglah mereka yang suka mengonsumsi sayuran mentah. Banyak penelitian menyimpulkan bahwa sayuran mentah dapat mengurangi risiko terkena kanker.

Hasil penelitian Roswell Park Cancer Institute, New York menunjukkan mereka yang mengonsumsi brokoli, kol atau kembang kol tanpa dimasak minimal tiga kali sebulan, mengalami penurunan risiko terkena kanker kandung kemih hingga 40% dibandingkan yang tidak menjalankan kebiasaan ini.

Penelitian tersebut di atas dilakukan dengan melakukan survei terhadap 275 orang yang menderita kanker kandung kemih serta 825 orang yang tidak mengidap kanker. Sebagai hasilnya, mereka yang tidak merokok dan mengonsumsi setidaknya tiga porsi sayuran brokoli dan kol setiap bulannya terhindar dari kanker kandung kemih sebesar 73% daripada para perokok yang mengonsumsi kurang dari tiga sajian brokoli dan kol mentah.

Namun perlu diketahui bahwa manfaat sayur sebagai penangkal kanker tidak berlaku bagi sayuran yang sudah dimasak. Pemimpin riset, Dr. Li Tang, menyatakan proses memasak sayur bisa mengurangi senyawa isotiosianat (senyawa yang dapat mengurangi risiko kanker) antara 60% hingga 90%.

Selain itu, laporan, yang diterbitkan dalam jurnal Cancer, Epidemiology, Biomarkers and Prevention menyebutkan bahwa mengonsumsi lima porsi sayuran mentah seperti buncis, wortel, jagung, dan sayuran berdaun gelap dapat menurunkan risiko terkena kanker kelenjar getah bening sebesar 50 persen.

Mau bereksperimen dengan sayur mentah? Santap karedok atau salad sayur lebih sering!

Editor: Lusia Kus Anna | Sumber :Prevention Indonesia
sumber : http://health.kompas.com/index.php/read/2010/11/30/17275139/Tangkal.Kanker.dengan.Sayuran.Mentah-12
12.24 | 0 komentar | Read More

Demo Petani dan Aliran Dana Pabrik Rokok


Pekerja mengangkat daun tembakau yang telah dijemur di rumah salah satu pengepul tembakau di Dusun Mranggen, Kelurahan Mranggen, Kecamatan Bansari, Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (18/9/2010). Petani tembakau di sekitar Parakan, Temanggung, dan Wonosobo merugi akibat mengalami gagal panen. Hal ini disebabkan karena curah hujan yang tinggi pada masa panen tembakau. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO


M. Latief

Aksi besar-besaran petani yang digalang APTI bukan berjalan atas inisiatif murni para petani. Menurut isi dokumen yang diteken tanggal 5 Maret 2010 tersebut, dana aksi APTI juga mengalir dari pabrik rokok.

Kompas.com - Melihat rekam jejak kelahirannya, apakah APTI benar-benar mewakili petani tembakau? Mari, kita lihat sendi-sendi organisasi ini satu persatu.

Yang pertama soal keanggotaan. Menurut pengakuan APTI, jumlah anggota di Jawa Tengah saja tercatat 600.000 orang. Dari jumlah itu, 60 persen di antaranya berprofesi sebagai petani tembakau dan perangkat desa. Sisanya, 40 persen merupakan anggota yang berasal dari kelompok masyarakat umum, mulai dari bekas PNS dan perwakilan buruh tani.

Para anggota ini, menurut Ketua DPC APTI Temanggung Ahmad Fuad, tersebar di Jawa Tengah, terutama Temanggung, dan daerah sentra tembakau lainnya. APTI mengaku sudah membentuk pengurus anak ranting/cabang (PAC) di kecamatan dan pedesaan. Di Temanggung, dari 20 kecamatan yang ada, 12 di antaranya merupakan penghasil tembakau.

"Di tingkat kelurahan kita melibatkan perangkat desa sebagai pengurus. Petani tak harus menjadi angggota APTI, hanya kita himbau," kata Fuad.

Petani anggota diberi prioritas setiap kali ada bantuan dari pemerintah, seperti subsidi pupuk atau pembagian alat rajang dari Dinas Perkebunan.

”Yang mendapat bantuan adalah desa-desa yang sudah menjadi anggota,” tambah Fuad.

Masih menurut Fuad, APTI juga menjembatani petani anggota dengan beberapa bank untuk mendapatkan modal tanam.

“Petani yang ingin pinjam ke bank bisa didampingi rekomendasi APTI, karena orang-orang dari pegunungan tak bisa pinjam ke bank karena nilai tanahnya tak memadai,” katanya.

Selain turun ke jalan dan melobi parlemen, kampanye pro-rokok yang digelar AMTI juga menyasar masyarakat terdidik, dengan memasang sejumlah iklan yang menentang pengaturan konsumsi rokok di koran-koran nasional. Sedikitnya, kelompok ini memasang iklan setengah halaman, sebanyak dua kali di Harian Kompas, yang bernilai sekitar Rp 227,5 juta untuk sekali pasang.

Tak Kenal Maka Tak Sayang

Namun, penelusuran Kompas.com di lapangan menunjukkan, bahwa klaim tentang jumlah anggota dan program-program bantaun kepada petani itu, patut diragukan. Dari perangkat organisasi yang ada, APTI tak menunjukkan kelasnya sebagai lembaga yang memiliki ratusan ribu anggota.

APTI yang konon memiliki ratusan ribu anggota dan organisasinya berakar hingga ke desa-desa itu, bahkan hampir tak dikenal oleh sejumlah petani tembakau Temanggung – daerah yang menjadi ”basis” organisasi ini. Kalaupun ada yang pernah mendengar, mereka memastikan bahwa APTI tak pernah memberikan ”sentuhan” apapun yang berhubungan langsung dengan kebutuhan petani tembakau, baik dalam hal tata niaga, edukasi pertanian, dan maupun modal kerja.

“Buat apa asosiasi, saya tidak tahu, jadi tidak ikut,” kata Sono, petani sekaligus pengepul di Kecamatan Bansari, Temanggung.

Wahno, petani lain di daerah yang sama malah tak pernah mendengar apa itu APTI. Sementara itu, Hudi, petani tembakau asal Ngadirejo mengatakan memang pernah mengikuti penyuluhan di kantor Kepala Desa.

”Tapi cuma penyuluhan, bukan bantuan bibit atau pinjaman modal,” katanya.

Ismanto, petani tembakau Tlahab mengaku tahu tentang APTI. Tetapi, menurut dia, keberadaan lembaga ini tak berpengaruh bagi kehidupan dan kesejahteraan petani. Ismanto pernah meminta APTI memperbaiki diri dengan terjun langsung ke desa-desa, tapi sampai sekarang belum juga dilakukan.

“Saya tidak tahulah, mungkin juga mereka tak punya modal,” kata Ketua Kelompok Tani Margorahayu, Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Temanggung ini.

Ikhtiar Ismanto mencoba tumpangsari kopi-tembakau untuk berjaga-jaga jika harga tembakau jeblok pun malah ditentang APTI.

“Padahal penanaman kopi di sela-sela tembakau bisa membantu petani,” kata Ismanto.

”Mestinya asosiasi ini bertujuan untuk membuat petani sejahtera,” tambahnya.

Kusryati, Kepala Desa Tegalrejo, Ngadirejo yang juga merangkap Bendahara II APTI DPC Ngadirejo malah jelas-jelas mengakui bahwa APTI tak pernah memberi bantuan kepada para petani di wilayahnya. Kantor cabang APTI pun tak ada di kawasan itu.

“Tingkat desa belum ada, baru sampai kecamatan,” kata kepala desa yang menjabat sejak 2007 ini.

Aliran Dana Pabrik

Sejauh ini, APTI memang tak didukung prasarana organisasi yang memadai. Di tingkat nasional, kantor sekretariat DPP APTI menempati satu ruangan kecil di Gedung Departemen Pertanian.

Di tingkat provinsi dan Kabupaten Temanggung, kantor sekretariat bahkan menyatu dengan rumah tinggal ketua organisasi, yaitu rumah ketua DPD APTI Jateng, Wisnu Brata, dan kediaman DPC APTI Temanggung, Ahmad Fuad.

APTI juga tak tampak menggelar program kegiatan, kecuali untuk acara insidental seperti mengawal isu-isu yang berkembang seputar RPP Tembakau. Dengan mengatasnamakan petani, APTI menentang pelbagai rencana pemerintah untuk mengendalikan penyebaran konsumsi rokok.

Karena itu, pertemuan pengurus atau anggota pun tidak ada jadwal yang rutin. Agenda rapat dibuat jika ada perkembangan isu yang perlu dibahas. Tak ada pertemuan rutin membahas kebutuhan petani dalam hal edukasi pertanian atau hal lain.

“Tak ada rapat rutin, hanya sering duduk satu meja membahas isu-isu RPP, karena isu tembakau terus bergulir,” kata Timbul, Bendahara APTI.

Keterangan paling gamblang datang dari Ahmad Fuad. Menurut Ketua DPC APTI Temanggung ini, asosiasi yang mengatasnamakan petani tembakau itu lahir dengan dibidani oleh asosiasi industri rokok, Gabungan Pengusaha Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI).

"Sebagai pihak yang paling terkena imbas dari pengendalian tembakau, industri rokok sangat kuat menyokong APTI," katanya.

Lebih dari itu, Fuad mengakui, APTI yang mestinya merupakan organisasi milik petani dan memperjuangkan nasib petani, justru mendapatkan back-up finansial sepenuhnya dari pabrik rokok. Fuad tak menjelaskan bagaimana dukungan finansial ini.

Namun, dari dokumen yang ditemukan Kompas.com, sokongan uang itu tampak dalam sejumlah aksi yang dilakukan APTI, karena organisasi ini tak memiliki sumber dana reguler seperti iuran anggota. Seperti dituturkan Bendahara APTI, Timbul, sumber pendanaan APTI diperoleh secara insidental, sesuai kebutuhan.

“Tak ada iuran, kalau ada kepentingan, seumpama harus ke Jakarta, kita urunan saja,” katanya.

Lebih lanjut Timbul menjelaskan, bahwa dukungan industri bisa berupa moril, juga materil.

”Petani terbatas kemampuannya. Jujur saja, paling dikasih uang transpor,” tambahnya.

APTI Membantah, Pabrik Berkelit

Namun, indikasi adanya sokongan dana dari industri dibantah keras Ketua DPD APTI Jateng Wisnu Brata. Dengan tegas ia menyatakan, tak ada sedikitpun kucuran dana dari pihak industri – seperti ingin menegaskan bahwa APTI merupakan asosiasi petani yang independen.

“Tidak ada sama sekali,” kata Wisnu. ”Kalau Pemda memang menyumbang tiga bis. Yang membantu kami adalah para grader, bukan pabrik,” tambahnya.

Menurut Wisnu, grader menyumbang tiga bis, pengusaha Temanggung menyumbang dua bis, total yang berangkat ke Jakarta sebanyak 49 bis.

”Semua swadaya masyarakat bukan industri. Tak ada bantuan dari Djarum,” katanya tegas.

Betulkah? Dokumen yang diperoleh Kompas.com dari seorang sumber di APTI menunjukkan sebaliknya?

Aksi besar-besaran petani yang digalang APTI bukan berjalan atas inisiatif murni para petani. Menurut isi dokumen yang diteken tanggal 5 Maret 2010 tersebut, dana aksi APTI juga mengalir dari pabrik rokok.

Menurut dokumen tersebut, seluruh aksi menghabiskan dana hampir Rp 368 juta. Untuk menutup kebutuhan tersebut, empat pabrik rokok nasional yang punya gudang tembakau di Temanggung menyumbang, yaitu masing-masing Gudang Garam Rp 33 juta, Djarum (Rp 34 juta), Bentoel (Rp 5,5 juta) dan Nojorono (Rp 5,5 juta) atau total jendral Rp 78 juta. Di akhir aksi tercatat ada defisit anggaran sebesar Rp 12.495.000, yang kemudian ditalangi oleh Gudang Garam dan Djarum perwakilan Temanggung.

Mengenai aliran dana ini, PT Djarum, satu-satunya pihak perusahaan rokok yang bersedia mengonfirmasi, juga membantah. Director of Public Affairs PT Djarum Suwarno M Serad mengatakan, pihaknya sudah mengecek langsung sokongan dana tersebut ke Temanggung. Ia menuturkan, PT Djarum sama sekali tidak memberikan dana tersebut.

"Kami sudah cek langsung dan tidak ada dana mengalir dari pihak Djarum. Besar kemungkinan itu adalah dana dari pribadi, tapi secara resmi dari perusahaan tidak ada," kata Suwarno.

Selain pabrik rokok, dana aksi juga disokong para juragan tembakau, yang rata-rata menyumbang antara Rp 1 - Rp 5 juta. Bahkan, dalam dokumen tersebut, Pemda Kabupaten Temanggung sendiri menyumbang Rp 18 juta. Dukungan dana terbesar memang tercatat berasal dari DPD APTI Jateng di bawah pimpinan Wisnu Brata yang menyokong hingga Rp 190 juta.

Pengakuan dari sumber terpercaya Kompas.com juga menyebut, bahwa APTI juga kecipratan jatah dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCT), yang semestinya digunakan untuk mendongkrak APBD kabupaten penghasil tembakau. Menurut sumber tersebut, APTI memeroleh dana tersebut dari Pemda Kabupaten Temanggung. Tahun 2010, APTI menerima Rp 60 juta dari Rp 13 miliar dana bagi hasil cukai tembakau yang diterima Pemkab Temanggung.

Wisnu lagi-lagi membantah. Ia katakan, lembaganya tidak mendapatkan bantuan dari dana bagi hasil cukai tembakau. Ia hanya mengatakan, pemakaian dana bagi hasil tersebut masih terlalu luas dan sumbangannya ke petani masih minim.

“APTI organisasi nirlaba, tidak ada gaji, tidak punya uang saku sepeserpun untuk ke luar kota,” katanya, seperti memberi permakluman.

Menurut Wisnu dana bagi hasil cukai tembakau masih nongkrong di Dinas Perkebunan.

AMTI dan HM Sampoerna

Lalu bagaimana dengan AMTI yang gencar memasang advertensi di koran untuk menentang RPP Pengendalian Tembakau?

Misi AMTI tak jauh berbeda dengan APTI, yakni untuk membela nasib petani tembakau dan melindungi kelestarian tembakau nasional. Lembaga ini lahir akhir Januari 2010, dan diproklamirkan sebagai wadah perjuangan bagi petani tembakau, cengkeh, pekerja, konsumen, peritel, asosiasi, maupun pabrikan rokok dalam rangka melestarikan industri tembakau Indonesia.

Dalam situs AMTI jelas-jelas disebut bahwa organisasi ini disokong penuh oleh raksasa industri rokok, PT HM Sampoerna Tbk.

“Secara langsung petani memang tak terlibat. Kami di asosiasi yang turun ke bawah mencari permasalahan petani,” ujar Yudha Sudarmaji, anggota APTI yang mengaku duduk di Departemen Hubungan Antarlembaga APTI-AMTI.

Menurut Yudha, AMTI merupakan asosiasi petani yang bertujuan untuk menemukan sistem budidaya tembakau yang baik bagus dan efisiensi tembakau. AMTI juga bertekat untuk menangani persoalan trading yang dikuasai para tengkulak dan merugikan petani. Ia menambahkan, AMTI juga punya agenda tahunan dengan industri.

“Kita punya data berapa tembakau yang akan diserap pabrik. Kami punya akses langsung ke pabrik dan berusaha sejajar dengan pabrik. Kita adalah mitra, ibarat dua sisi uang logam. Kami mediator antara petani dan pabrik,” katanya.

Petani Dimanfaatkan

Ihwal hal itu, Ketua Bidang Advokasi Komisi Nasional Pengendalian Dampak Tembakau, Tulus Abadi menilai, dukungan industri rokok terhadap ‘asosiasi petani’ menjadi pertanda yang jelas bahwa kekuatan arus bawah telah dimanfaatkan untuk mengamankan kelanggengan industri tersebut. Kedua asosiasi yang muncul sebagai respon atas RPP Pengendalian Dampak Tembakau itu, menurut Tulus, lebih memperjuangkan kepentingan industri ketimbang petani.

“Industri rokok tidak berani tampil ke depan, tapi menggunakan kaki tangannya untuk melawan pengaturan ini. APTI tidak menyuarakan hak-hak petani, tapi kepentingan industri rokok,” katanya.

Tulus mendorong agar para penggiat pengendalian tembakau bergandengan dengan petani tembakau yang tulen. Petani tembakau, kata Tulus, selama ini hanya dijadikan korban industri rokok, terutama dalam penentuan kualitas tembakau (yang menentukan harga)

“Ini pelanggaran atas hak-hak petani yang justeru diabaikan APTI,” katanya.

Menurut Tulus, esensi RPP telah disampaikan secara keliru kepada petani. Aturan ini hanya berbicara soal kesehatan, bukan soal pertanian tembakau. Tak satu pun pasal melarang petani menanam tembakau, karena hak itu dijamin UU Pertanian.

Bagi Ismanto, petani tembakau merupakan “modal kerja” pabrik, sehingga sudah semestinya nasib petani menjadi kepedulian pabrik, meskipun melalui “jembatan” seperti APTI.

“Kalau petani miskin terus, siapa yang tanggung jawab?” katanya. (LTF)

sumber : http://www.kompas.com/tembakau/tulisan2.html

12.22 | 0 komentar | Read More